Cerita | Poetry | Sajak

Cerita Singkat (CerSing)

Seorang pria jatuh cinta pada seorang gadis, dia mengikuti kemanapun gadis itu pergi.
Suatu hari gdis itu sadar & bertanya pada pria itu:
gadis : Mengapa kau terus mengikuti aku?
Pria : Karena kau sangat cantik & saya telah jatuh cinta padamu.
Gadis : Benarkah? tapi kau belum pernah bertemu temanku, dia lebih cantik dari aku & sekarang dia berada tepat dibelakangmu.
Pria itu menoleh kebelakang namun dia tidak melihat siapapun .
Pria : Apakah kau mempermainkanku ? tidak ada siapapun dibelakangku .
Gdis : Tidak, karena jika kau betul-betul mencintaiku, kau tidak akan
menoleh kebelakang ..
Belajarlah dari kisah ini … !



Lucu-Lucuan aja

A: ada 10 ikan diakuarium , trus yang mati 1 , airnya nambah apa kurang?
B: apa hubungannya?
A: udeh jawab aje
B: ya kurang deh
A: salah !! Airnya nambah banyak
B: ko bisa?
A: soalnya ikan yang lain nangisin dia
Wk garing sumfah ._.



SARAPAN URBAN
Semangkuk asap kendaraan
Lauk debu jalanan
Dikutip dari "Indonesianus" Gemi Mohawk


Tikus
Kisah usang tikus - tikus kantor
Yang suka berenang di sungai yang kotor
Kisah usang tikus - tikus berdasi yang suka ingkar janji lalu sembunyi
Di balik meja teman sekerja
Di dalam lemari dari baja
Kucing datang cepat berganti muka
Segera menjelma bagai tak tercela
Masa bodoh hilang harga diri
Asal tak terbukti tentu sikat lagi
Tikus - tikus tak kenal kenyang
Rakus - rakus bukan kepalang
Otak tikus memang bukan otak udang
Kucing datang tikus menghilang
Kucing kucing yang kerjanya molor
Tak ingat tikus kantor datang menteror
Cerdik licik tikus bertingkah tengik
Mungkin karena sang kucing pura - pura mendelik
Tikus tahu sang kucing lapar
Kasih roti jalan pun lancar
Memang sial sang tikus teramat pintar
Atau mungkin sang kucing yang kurang ditatar …

:)
Mengukir nama semburatkan luka
Sosok baru mungkin tak lantas tuk kicaukan hati
Ketika sadar pijakkan langkahku dipersimpangan jalan
Tak kutemukan sosok itu
Dalam ramai hatiku tetap kikuk mencarimu tapi kau entah sembunyi dimana
Berlariku menuju sana kejar bayang rapuh yang selalu hampa ku lihat
Diamku disini bersama dengan jiwa yang mulai lelah menatap harapan
Jiwa yang bungkam kian tak jelas tuk buktikan kelayakan sang hati

Belambir
Memecah hening disenyap senja
Tak tersirat ada apakah yang terjadi
Mungkin hal buruk
Tapi itu mengunci semua fikiran tepat untukmu
Suaramu mengenyuhkan kami para pendengar alam
Detik waktu memutar bunyinya berulang
Nampaknya semua ingin bersuara sekencang kencangnya
Namun semakin sayup suara itu lambat laun kian tak terdengar


Lihatlah
Lihat..
Dan ternyata aku memang hanya seorang perempuan
Bisa menangis saat sedih dan ceria ketika menemukan hal yang disukai
Ternyata aku memang hanya bergerak jika penggerak mengendalikanku
Bukan aku yg menjadi penggerak
Sadar sampai separuh hidup baru saja ku rasakan
Dan...
Setiap perjumpaan pasti ada perpisahan
Yang tiap notasinya tak bisa kulambangkan jika kembali ke saat itu lagi dan lagi
Bangga bisa melihat pun tak hingga rasanya
Namun ku harus mengakhiri semua mungkin hh
Berat sekali ingin melepasmu meninggalkanmu melupakanmu dan tidak menginginkanmu lagi
Kau sadar kah? Betapa ingin aku ke tempatmu berpijak sekarang?
Melihatmu lagi
Memandangimu lagi
Dan menyaksikanmu lagi
Tapi mungkin aku hanya bisa merasa perih dari jauh
Melihatmu dari kejauhan batas rasional otakku
Sedikit hujan turun lambat laun menderas turunnya
Apakah ini? Saat kusadari ternyata dari mataku sendiri
Dalam hati menangis dan secara gamblang pun tertulis jelas di mataku yang dibanjiri air mata
Kenangan..
Biarlah kau berlalu , biarkan ku berdiri
Mungkin nanti akan ada penggantinya yang lebih baik
Meskipun kau tak lagi mempedulikanku
Aku melihatmu dari sini
Dari batas irrasional imajinasiku saat ini
Aku sungguh sangat ingin memberontak karena perasaanku ini , mengerti kah kau? Melihat kah kau aku?